Seiring dengan pesatnya pembangunan pada rumah pemakaian bata ringan  kini mulai meningkat. Dengan bentuk yang besar dan ringan, pengerjaan pemasangan bata tembok menjadi lebih optimal.
Untuk menghitung kebutuhan pemakaian bata  ringan dan cara pasang bata ringan hebel, Anda harus menghitung terlebih dulu luas dinding yang akan dibangun dan kebutuhan perekat hebel per m2 Berikut cara menghitung kebutuhan bata ringan hebel per m2 pada tembok rumah.

Cara Menghitung Jumlah Kebutuhan Bata Ringan Hebel Per m2 Pada Tembok

Baca Juga Artikel Terkait :


Cara hitungnya, tentukan  keliling ruang kemudian kalikan dengan tinggi ruang. Setelah itu kalikan luas dinding dengan kebutuhan bata ringan hebel untuk 1 m2 luas dinding.
Untuk mempermudah, berikut ini kami paparkan contoh perhitungan untuk sebuah ruang dengan ukuran 5 m x 7 m dengan tinggi 3 m:
Keliling ruang
=2 x (P x L)
=2 x (5 m + 7 m)
= 24 m

Luas dinding
= Keliling ruang x tinggi ruang
= 24 m x 3 m
= 72 m²
Bata ringan hebel untuk 1 m²
= 0,086 m3

= Luas dinding x bata ringan hebel untuk 1 m2
= 72 m² x 0,086 m3/m²
= 6,12 m3 (pembulatan ke atas menjadi 7 m3)

Baca Juga Artikel :
Dengan ruangan berukuran 5 m x 7 m dengan tinggi 3 m berarti 1 kubik berapa biji yang dibutuhkan, maka dibutuhkan bata ringan hebel sejumlah 7 m3. Dengan ukuran bata hebel 0,20 x 0,60. Bila menggunakan bata ringan merk AAC Block Hebel seharga Rp 1.070.000/m3, maka dana yang perlu Anda siapkan:

Jumlah kebutuhan bata ringan aerasi x harga per m3
= 7 x Rp 1.070.000
= Rp7.490.000 (harga belum termasuk semen perekat dan biaya pemasangan).

Dengan simulasi perhitungan ini, Anda pun lebih mudah menghitung anggaran pembangunan dan menghindari membeli materiai beton ringan berlebih. jangan lupa untuk menghitung plesteran bata ringan juga. 


0 Comments