Desain Rumah Anti Kebakaran - Apakah lokasi rumah Tinggal Anda  di pemukiman padat penduduk ? Mungkin ada dan tidak. Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi tentang 7 Kriteria desain rumah anti kebakaran di pemukiman padat penduduk. Informasi ini juga berguna bagi Anda yang tinggal di lingkungan perumahan yang tidak dipadati rumah warga.

[ Terbaru ] 7 Kriteria Desain Rumah Anti Kebakaran Dipemukiman Padat Penduduk


1. Memperhatikan material bangunan yang tahan api

Seiring berkembangnya teknologi membuat material bangunan dirancang dengan spesifikasi khusus seperti rumah tahan api dan rumah tahan gempa. Anda dapat menggunakan beberapa jenis material yang dipasang di beberapa sudut rumah seperti dinding batu bata, dinding gypsum atau model kusen aluminium. Sebaiknya hindari penggunaan kayu yang berlebihan dan tempatkan material kayu di area yang tidak dapat dijangkau oleh api.



2. Memperhatikan beberapa bagian rumah

Anda dapat memulainya dengan memeriksa colokan listrik serta kabel yang berada di beberapa bagian rumah. Hindari mencolok perangkat ke saluran listrik secara berlebihan. Ganti kabel-kabel lama setiap 5 sampai 10 tahun sekali. Selain itu, jauhkan benda-benda yang dapat memicu kebakaran di sekitar dapur terutama kompor.


Baca Juga : Tampilan 3D Rumah Minimalis Type 21 Terbaru 2019

3. Menata ruang dengan baik

Ternyata menata ruang turut andil dalam menciptakan rumah anti kebakaran dan rumah tahan gempa. Anda sebaiknya juga mulai memikirkan untuk membuat sekat atau partisi yang dapat dibuka. Anda juga bisa membuat tangga darurat dengan desain yang tidak rumit.

Baca Juga : Konsep Unik Rumah Type 45 Yang Jarang Banyak Diketahui Banyak Orang

4. Mendesain ruangan lebih spesifik

Anda perlu mendesain beberapa bagian ruangan dengan lebih spesifik, misalnya saja desain dapur dimana sebaiknya benda-benda mudah terbakar dijauhkan dari kompor. Anda juga perlu berkonsultasi dengan desainer interior terbaik untuk merancang kitchen set dengan keamanan yang terjamin. Selain dapur, kamar tidur juga tidak boleh lewat dari perhatian. Anda perlu menerapkan jalur evakuasi yang mudah diakses dari kamar tidur. Selain itu, kamar tidur juga perlu dilengkapi dengan ventilasi. Untuk jendela sebaiknya gunakan teralis yang tidak begitu kuat agar memudahkan penghuni untuk menyelamatkan diri melalui jendela.

5. Menggunakan energi listrik dengan benar

Kebakaran rumah di kawasan padat penduduk sering disebabkan oleh adanya hubungan arus pendek aliran listrik karena kelalaian dari si pemilik rumah. Oleh karena itu gunakan enerji listrik dengan bijak, misal mematikan listrik jika sudah tidak digunakan, periksa instalasi listrik dan lakukan penggantian isolasi sambungan kabel 2 tahun sekali serta periksa kelayakan colokan listrik setiap 6 bulan sekali.

6. Pilih desain dapur yang aman


Baca Juga  : Cara Mudah Menghitung Kebutuhan Bekesting

Desain dapur minimalis yang baik adalah yang berada di ruangan dengan ventilasi udara yang cukup sehingga dapat mencegah terjadinya kebocoran gas tabung LPG. Hindari penempatan tabung gas LPG dengan kompor pada satu dinding serta penggunaan material yang mudah terbakar.


7. Gunakan Kayu tahan Api

Kayu tahan api bukanlah kayu yang berasal dari jenis tumbuhan yang tahan terhadap api, namun kayu tersebut merupakan kayu yang sudah dilindungi dengan cairan khusus yang mampu menangkal api. Untuk dapat memiliki kayu tahan api, kita cukup perlu memiliki cairan pelindung tersebut untuk dilapisi ke kayu rumah minimalis kita, 

Itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat memutuskan membuat rumah anti kebakaran di wilayah padat penduduk. Gunakan aliran listrik dengan bijak dan hindari penggunaan benda-benda yang memicu percikan si jago merah. Anda juga bisa membaca artikel kami tentang kayu tahan api , inovasi bahan konstruksi yang aman untuk rumah Anda di bawah ini, semoga bermanfaat.


0 Comments